Sabtu, 05 Januari 2013

Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan

Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang. Pengetahuan juga berpengaruh pada penjualan produk. Dengan pengetahuan akan produk yang dimiliki seseorang membuat seseorang itu tertarik dengan produk yang akan dia beli. Sumber Daya Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi. Pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi). Sumber daya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah). Namun demikian penting untuk diperhatikan, aspek ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap mobilitas pembangunan daerah. Karena apabila sumber daya alam dimanfaatkan dengan tidak bijaksana dan arif maka sudah barang tentu stagnasi dan kemunduran dinamika pembangunan ekonomi wilayah akan semakin cepat menjelma atau merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Disamping komponen sumber daya alam, pada saat ini peranan sumberdaya manusia (human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan. Faktor sumber daya manusia ini telah menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam telah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan sumber daya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah. Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya manusia (human resources development) dianggap sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an. Strategi pembangunan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar perencanaan pembangunan ekonomi berkebangsaan Pakistan yang bernama Mahbub Ul Haq yang pada saat itu menjadi konsultan Utama United Nation Development Programme (UNDP).
Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya manusia yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin kompetitif.
Pengetahuan Konsumen terhadap Pembelian
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi mengenai berbagai produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Pengetahuan akan produk merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Dari pengetahuan yang dimiliki ini konsumen akan tertarik pada produk yang memang diminati. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.  Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
Jenis Pengetahuan Produk
  • Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Setiap individu memiliki pengetahuan yang berbeda dari sudut pandang mereka melihat karakteristik atau ciri atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Contoh: Meja A fisiknya baik namun cat cepat luntur dan meja B fisiknya biasa namun warna cat kuat.
  • Pengetahuan tentang manfaat produk
Setiap individu memiliki tujuan masing-masing. Terhadap suatu barangpun setiap konsumen memliki pandangan yang berbeda dalam memanfaakannya. Pengetahuan akan manfaat ini yang mempengaruhi tingkat pembelian. Contoh: Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar pencernaan.
  • Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
Konsumen A dan konsumen B juga memiliki tingkat kepuasan yang berbeda akan suatu produk. Dengan produk yang sama belum tentu kedua konsumen ini merasa puas. Contoh: Lemari A berhadiah gantungan baju dan lemari B berhadiah jemuran lipat. Produk adalah segala sesuatu yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, dan dapat dimanfaatkan. Produk terdiri atas: Barang, Jasa, Tempat dan Manusia. Barang terbagi atas dua jenis, yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama. Barang tidak tahan lama adalah barang yang umur ekonominya lebih pendek, kurang dari 1 tahun. Barang tahan lama adalah barang yang umur ekonominya lebih panjang atau lebih dari 1 tahun.
Jasa adalah sesuatu yang bisa kita rasakan manfaatnya. Seperti: tukang ojek, salon, panti pijat, dll.
5 tingkatan produk
Pemasar perlu memperhatikan 5 tingkatan berikut:
1.    Produk inti
Produk yang memang ingin dijual dan sudah memenuhi syarat.
Contoh: Rumah sakit = menyediakan kamar/ruang untuk pasien.
2.    Produk generik
Produk yang memang mendukung produk inti.
Contoh: Rumah sakit = menyediakan ranjang.
3.    Ptoduk Harapan
Produk yang diharapkan oleh konsumen.
Contoh: Rumah sakit = pasien mengharapkan kenyamanan, obat-obatan lengkap.
4.    Produk pelengkap
Produk yang melengkapi produk diatas.
Contoh: Rumah sakit = menyediakan pelengkap-pelengkap yang lebih menyamankan konsumen. AC, TV, dll.
5.    Produk Potensial
Produk yang memperhatukan untuk masa yang akan datang.
Contoh: Rumah sakit = membuka cabang lain.

Klasifikasi Barang Konsumen
Straples, yaitu barang-barang yang rutin dibeli dan untuk membelinya tidak sulit.
·  Impluse goods : Barang yang sudah banyak di sekeliling kita dan membelinya tidak butuh perencanaan. Contoh: Permen, makanan-makanan.
·     Emergency: Barang yang dibeli saat mendesak. Contoh: paying dan jas ujan saat musim hujan.
Shooping Goods yaitu barang yang untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang khusus.
·     Homogeneus Goods : Produk yang memang sejenis, kualitas dan harganya berbeda.
·     Heterogeneus : Produk yang barang, kualitas, harganya berbeda dan manfaatnya sama.
Specially Goods yaitu barang khusus yang untuk mendapatkannya lebih sulit. Contoh: unik dan mewah.
Unsought Goods
·  Regulary Good : Produk yang memang sudah banyak terjual namun tidak terfikirkan untuk membelinya. Tidak diharapkan. Contoh: Batu nisan, tanah/lahan untuk makam.
·   New Unsought Good : Produk yang memang tidak dapat diketahui. Kita perlu untuk masa akan datang. Contoh: ide dari setiap produsen.
Pengetahuan yg lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yg akan dibelinya.
Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. 

Sumber:
Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar