Minggu, 06 Januari 2013

Pengaruh Kelas Sosial dan Status Sosial Terhadap Perilaku Konsumen

Pengaruh Kelas Sosial Terhadapa Perilaku Konsumen
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah” dalam kata lain dimana antara yang kaya dan miskin. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.

Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.

Pengaruh Status Sosial Terhadap Perilaku Konsumen

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. Status yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok sosial dari ruang lingkup yang kecil sampai yang lebih besar, mempengaruhi suatu perilaku konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian. Sebagai contoh adalah seorang selebriti ternama akan mengenakan pakaian yang mahal dan glamour. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor pribadi dan faktor psikologis.
  • Faktor Pribadi 
Keputusan seorang pembeli dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
  • Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).

Akan tetapi teori-teori diatas tidak lantas boleh dipersamakan pada setiap orang. Tidak sedikit orang yang kelas sosial dan statusnya high class tetapi mempunyai kepribadian yang down to earth, hal tersebut memungkinkan individu yang kelas dan status sosialnya lebih tinggi memilih produk yang sederhana. Hal tersebut tergambar pada sosok gubernur baru Jakarta, Bapak Jokowi, pada kesehariannya Bapak Gubernur Jakarta ini lebih sering mengenakan pakaian yang sederhana, begitu juga dengan mobil yang membawanya kesana kemari semua terlihat sederhana.

Sumber Referensi:
Wartawarga Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar