Pengertian, Tujuan, dan Persyaratan Segmentasi Pasar
Jerry
W Thomas (2007) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah pengelompokan
pasar berdasarkan kesamaan, kemiripan, atau mempunyai keterkaitan yang
sama. Tujuan
dari segmentasi adalah agar dapat melakukan prioritas, titik berat,
atau konsentrasi usaha pemasaran dan mendorong pembagian (atau segmen
pasar) untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam segmen tersebut. Sedangkan
menurut Michael Richarme (2004), tujuan segmentasi adalah membagi
konsumen menjadi kelompok-kelompok yang berbeda sedemikan hingga pesan
pemasaran dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan yang spesifik dari
setiap kelompok konsumen tersebut. Setiap segmen pasar memerlukan
karakteristik atau fitur produk yang berbeda, strategi promosi yang
berbeda, strategi harga yang berbeda, bahkan mungkin saluran distribusi
yang berbeda juga. Hal tersebut menunjukkan bahwa identifikasi atau
analisis sebuah segmen pasar perlu dilakukan secara hati-hati, bahkan
memerlukan metode riset dengan menggunakan teknik analisis yang rumit
dan kompleks. Namun semuanya tetap disesuaikan dengan kondisi dan
karaktersitik dari perusahaannya.
Identifikasi segmen pasar yang baik atau tepat harus memenuhi
persyaratan yang mencakup (1) homogen di dalam segmen tersebut, (2)
heterogen antar segmen, (3) segmen dapat diukur dan memang penting, (4)
segmen dapat dibedakan secara jelas dari segmen lainnya, (5) segmen
dapat diakses atau digarap dan ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan (6)
segmen dapat menjadi sasaran yang menguntungkan.
Tipe atau Jenis Segmen Pasar
Teknik
segmentasi pasar bisa sederhana atau bisa juga cukup rumit. Hal ini
tergantung pada seberapa banyak faktor atau variabel yang digunakan
untuk membedakan sebuah segmen pasar dibandingkan dengan segmen yang
lainnya. Faktor atau variabel tersebut cukup hanya satu atau dua
variabel saja, atau mungkin lebih banyak variabel yang digunakan untuk
membuat segmentasi pasar. Sejumlah variabel yang digunakan dalam
segmentasi pasar adalah (a) Variabel geografis misalnya wilayah, ukuran
populasi, kepadatan penduduk, iklim, dll; (b) variabel demografi
misalnya umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendidikan,
penghasilan, jenis pekerjaan, agama, faktor sosio ekonomi, bangsa, atau
bahasa; (c) Variabel psikografi misalnya kepribadian, gaya hidup, nilai
yang dianut, atau sikap; dan (d) Variabel prilaku misalnya tingkat
konsumsi atau penggunaan barang, loyalitas terhadap merek, dll.
Berdasarkan faktor pertimbangan atau variabel utama yang digunakan maka
segmentasi pasar terdiri dari beberapa jenis atau tipe, yaitu:
1. Segmentasi Geografis
yaitu segmen berdasarkan bata-batas wilayah tertentu, misalnya sebuah
perusahaan hanya memasarkan barang atau jasa di wilayah tertentu saja,
atau tidak di tempat lain.
2. Segmentasi Distribusi
yaitu segmen berdasarkan saluran distribusi tertentu saja, misalnya
sebuah produk hanya dipasarkan melalui toko-toko tertentu atau sebuah
produk pakaian hanya dijual pada satu butik terkenal saja
3. Segmentasi Media yaitu segmen berdasarkan jenis media promosi tertentu, misalnya sebuah produk elektronik hanya dipasarkan melalu promosi gencar hanya melalui TV saja
4. Segmentasi Harga yaitu
berdasarkan perbedaan harga, misalnya sebuah perusahaan otomotif
memproduksi dan memasarkan mobil dengan jenis berbeda-beda tergantung
kisaran harganya (mahal, cukup mahal, atau murah)
5. Segmentasi Demografis
yaitu segmen pasar berdasarkan karakteristik atau ciri individu dari
konsumennya, misalnya produk yang dipasarkan untuk jenis kelamin
tertentu, tingkat pendidikan tertentu, atau berdasarkan ciri individu
lainnya
6. Segmentasi Waktu
yaitu segmen pasar berdasarkan waktu pemasaran atau penjualan tertentu,
misalnya sebuh toko hanya buku di waktu-waktu tertentu yang berbeda
dengan yang lain, atau malah buka 24 jam
7. Segmentasi Gaya Hidup atau Psikografi
yaitu segmen berdasarkan analisis multivariate (banyak aspek) dari
konsumennya yang dapat mencakup prilaku, nilai yang dianut, sikap,
emosi, persepsi, keyakinan, atau minat. Tipe segmen pasar ini relatif
lebih kompleks dan biasanya memerlukan kegiatan riset kualitatif dengan
berbagai teknik atau metode riset yang relevan
Metode Analisis dan Teknik Statistik
Beberapa
metode analisis atau teknis statistik sering digunakan dalam melakukan
identifikasi atau analisis segmen pasar. Teknis tersebut digunakan pada
kegiatan riset atau pemasaran yang salah satu tujuan atau luarannya
adalah segmen pasar dari barang atau jasa yang menjadi obyek penelitian.
Beberapa metode atau teknik tersebut diantaranya adalah Cluster Analysis, Factor Analysis, Discriminant Analysis atau Multi-Dimensional Anaysis
atau teknik Multi-Variate yang lebih modern lainnya. Teknik tersebut
dapat dilengkapi dengan teknik penyajian data penelitian secara
deskriptif. Berbagai teknis penyajian data dan teknis analisis statistic
tersebut dipelajari pada Mata Kuliah Statistik, Metode Penelitian, atau
di Mata Kuliah Riset Pemasaran.
Beth Horn dan Wei Huang (2009) menjelaskan secara umum beberapa metode atau teknik segmentasi dengan menggunakan beberapa metode atau teknik statistik, yaitu sebagai berikut:
1. Factor Segmentation,
yaitu segmentasi berdasarkan analisis faktor. Tahap pertama adalah
membuat daftar faktor atau sekelompok atribut yang menunjukkan atau
menggambarkan hal-hal umum tentang konsumen. Faktor-faktor tersebut
disajikan dalam bentuk kuisener yang diisi oleh responden. Jumlah faktor
ditentukan berdasarkan kombinasi statistik atau pengetahuan kita
tentang kategori dari sekelompok atribut yang mempunyai kemiripan
sifatnya. Setelah jumlah faktor tersebut didefinisikan maka setiap
responden dapat dimasukkan hanya ke dalam satu faktor. Proses ini
biasanya lebih mudah menggunakan perangkat lunak statistic- misalnya
SPSS.
2. K-Means Clustering,
yaitu metode yang mengidentifikasi kelompok responden yang mempunyai
kemiripan berdasarkan sejumlah karakteristik tertentu. Jumlah cluster
atau kelompok tersebut bisa ditentukan oleh setiap peneliti. Dan
berdasarkan analisis statistik, selanjutnya setiap responden dapat
dimasukkan ke sebuah kelompok yang sesuai.
3. Two-Step Cluster Analysis, yaitu teknik yang didasarkan pada teknik hierarchical clustering
(dapat dilihat di aplikasi SPSS). Algoritma atau prosesnya adalah
mengidentifikasi kasus (responden) yang menunjukkan pola tanggapan
(terhadap pertanyaan dalam kuisener) yang hampir sama.
4. Latent Class Cluster Analysis, yaitu
menggunakan model peluang untuk memaksimumkan kecocokan model tersebut
terhadap data (hasil riset). Model tersebut dapat mengidentifikasi pola
dari beberapa variabel tak bebas (multi-variable), misalnya prilaku dan
kebutuhan konsumen, serta menghitung hubungan atau korelasi dari
variable tersebut dengan prilaku pembelian. Selanjutnya setiap responden
dimasukkan ke dalam setiap cluster yang terbentuk berdasarkan peluang terbesarnya.
Berikut
adalah contoh hasil segmentasi pasar dengan menggunakan hasil analisis
faktor terhadap hasil survey berupa kuisener yang ditanyakan kepada
sejumlah responden. [Contoh penggalan kuisenernya dapat dilihat di bagian akhir tulisan ini yang menjadi tugas kelompok]
Kesalahan pada Segmentasi Pasar
1. Segmenting a segment,
yaitu melakukan segmentasi yang terlalu kecil cakupan segmentasinya,
atau melakukan segmen terhadap bagian pasar yang sudah homogen atau
sudah cukup spesifik sebagai segmen pasar. Contohnya adalah produk untuk
“Manula” dibagi-bagi lagi berdasarkan kisaran usianya, misalnya produk
khusus untuk usia 55 tahun, untuk 60 tahun, dst yang sebenarnya tidak
cukup membedakan dari sisi karakteristik produk atau aspek pertimbangan
pemasaran lainnya.
2. Overlooking “the Universal”,
yaitu menggunakan pernyataan atau pertanyaan (pada kuisener) yang
sebenarnya terlalu umum atau jawaban dari kuisener tersebut tidak dapat
membedakan antar segmen pasar. Contoh pertanyaan yang bersifat universal tersebut adalah “Apakah anda menginginkan mutu produk yang tinggi?”
3. Creating too many segments, yaitu perusahaan terlalu banyak menggarap segmen pasar. Misalnya perusahaan mempunyai lebih dari lima
segmen pasar untuk sejumlah produk yang dipasarkannya. Memang tidak ada
batasan angka atau jumlah untuk dikatakan sebagai “terlalu banyak”,
atau sangat tergantung pada kondisi atau kinerja perusahaannya. Namun
jika perusahaan menggarap banyak segmen maka keputusan tersebut
memerlukan variasi strategi pemasaran atau bahkan target keuntungan yang
berbeda-beda untuk setiap segmen tersebut.
4. Targeting all segments,
yaitu menggarap atau memasuki semua segmen untuk satu produk yang sama.
Semua segmen tersebut belum tentu homogen atau dengan kata lain, jika
barang ditargetkan untuk semua segmen maka ada kemungkinan produk
tersebut tidak akan laku secara merata, bahkan program periklanan pun
tidak akan efektif menjangkau semua segmen pasar karena perbedaan media
massa yang dibaca atau ditonton oleh konsumen di semua segmen.
5. Confusing the results, Studi
segmentasi bisa luas dan rumit yang dapat mengakibatkan para analisis
atau peneliti pemasaran bingung terhadap data atau hasil riset yang
dikumpulkannya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan teknik merancang
instrumen survey (kuisener) dan teknik analisis yang relevan dan tepat.
6. Overlooking the basics, penggunaan
berbagai teknis analisis yang rumit terhadap jumlah data yang banyak
kadang menyebabkan kita melupakan analisis terhadap data atau informasi
yang umum dan sederhana. Padahal data umum yang dapat diketahui dengan teknik
analisis yang sederhana tersebut mungkin saja merupakan faktor
segmentasi yang sangat penting atau menjadi pembeda utama segmen
tersebut dibandingkan dengan segmen lain. Misalnya, kadang ada data
perbedaan geografis yang luput dianalisis, padahal perbedaan lokasi
tersebut menunjukkan perbedaan segmen yang disebabkan perbedaan budaya
atau prilaku konsumennya. Ada beberapa teknik statistik sederhana yang dapat digunakan untuk melihat perbedaan tersebut, misalnya dengan analisis cross-tab (Catatan;
teknik deskriptif ini sangat sederhana dan dapat dipelajari pada dasar
statistiska atau dapat menggunakan aplikasi komputer seperti SPSS, dll).
7. Targeting people instead of dollars, sebuah segmen pasar mungkin mencakup
sejumlah populasi orang yang banyak, namun ternyata merupakan pasar
yang sedikit atau kecil untuk barang yang ditawarkan pada segmen
tersebut. Jadi menggunakan ukuran jumlah orang pada segmen tertentu
tidaklah tepat. Muara akhir dari segmen pasar tersebut adalah seberapa
banyak produk yang akhirnya dibeli oleh konsumen yang mungkin saja hanya
sebagian kecil dari populasi dari segmen pasar yang menjadi sasaran
sebuah perusahaan.
Daftar Pustaka
1. Beth Horn dan Wei Huang (2009).“Comparison of Segmentation Approaches”. Decision Analyst.
2. Jerry W. Thomas {2007) “Market Segmentation”. Decision Analyst.
3. Michael Richarme (2004). “Business Segmentation: Emerging Approaches To More Meaningful Clusters”. Decision Analyst.
4. http://www.justdoiteasy.com/questionnaire/segmentation.html diakses tanggal 17 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar